2 Kalimat Ringan Tapi Berat

2 Kalimat Ringan Tapi Berat

Ada dua kalimat yang ringan diucapkan, tapi berat pahalanya.

Nabi ﷺ bersabda:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ

“Ada dua kalimat yang ringan di lisan, tapi berat di timbangan dan dicintai Tuhan Yang Maha Pengasih, yaitu:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Ada beberapa faidah yang bisa kita petik dari hadis ini:

  1. Salah satu metode pengajaran Nabi ﷺ yaitu menyebutkan bilangan lalu rincian; supaya membekaslah materi yang disampaikan.

Sebagaimana dalam hadis tadi, Nabi ﷺ menyebutkan terlebih dahulu, “Ada dua kalimat yang….”, barulah setelah itu beliau menyebutkan dua kalimat tersebut.

 

  1. Amalan manusia akan ditimbang di hari kiamat.

Abu Ishaq Az-Zajjaj berkata:

أَجْمَعَ أَهْلُ السُّنَّةِ عَلَى الْإِيمَانِ بِالْمِيزَانِ وَأَنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُوزَنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Ahlussunnah telah sepakat untuk mengimani mizan dan bahwa amalan hamba akan ditimbang di hari kiamat.” (Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari)

 

  1. Allah memiliki sifat cinta sesuai dengan keagungan-Nya dan kemuliaan-Nya.

Disebutkan dalam hadis lain Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّه تَعَالَى إِذا أَحبَّ عبْداً دَعا جِبْريلَ، فقال:

“Sesungguhnya Allah Ta’ala bila mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril, kemudian berfirman:

إِنِّي أُحِبُّ فُلاناً فَأَحْبِبْهُ

“Sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia!”

فَيُحِبُّهُ جِبْريلُ، ثُمَّ يُنَادِي في السَّماءِ، فَيَقُولُ:

Lalu Jibril pun mencintainya. Kemudian ia memanggil di langit dengan berkata:

إِنَّ اللَّه يُحِبُّ فُلاناً فَأَحِبُّوهُ

“Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah oleh kalian fulan itu.”

فَيُحبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ في الأَرْضِ

Lalu para penghuni langit pun mencintainya. Selanjutnya diletakkanlah penerimaan terhadapnya di muka bumi.” (HR. Muslim)

 

  1. Keutamaan zikir tadi.

Walaupun ringan di lisan, tapi zikir tersebut berat dalam timbangan di hari kiamat dan juga menjadi sebab meraih cinta Allah.

Syekh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin

فهاتان الكلمتان من أسباب محبة الله للعبد

“Dua kalimat ini termasuk sebab Allah mencintai seorang hamba.” (Syarh Riyadhus Shalihin)

 

  1. Luasnya rahmat Allah terhadap hamba-hamba-Nya di mana Dia membalas amalan ringan dengan balasan yang besar.

 

Siberut, 7 Rabiul Tsani 1444

Abu Yahya Adiya