Akibat Mengobral Nama-Nya

Nabi ﷺ bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ , وَلَا يُزَكِّيهِمْ , وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: أُشَيْمِطٌ زَانٍ , وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ , وَرَجُلٌ جَعَلَ اللَّهَ لَهُ بِضَاعَةً فَلَا يَبِيعُ إِلَّا بِيَمِينِهِ وَلَا يَشْتَرِي إِلَّا بِيَمِينِه

“Tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah di hari kiamat, tidak pula disucikan oleh-Nya, dan mereka menerima siksa yang pedih, yaitu:  orang yang sudah beruban yang berzina, orang miskin yang sombong, dan orang yang menjadikan Allah sebagai barang dagangannya, ia tidak menjual dan tidak pula membeli kecuali dengan bersumpah dengan nama-Nya.” (HR. Ath-Thabrani).

Menjadikan Allah sebagai barang dagangannya maksudnya:

جعل الحلف بالله بضاعة له؛ لكثرة استعماله في البيع والشراء

“Menjadikan sumpah dengan nama Allah sebagai barang dagangannya, dikarenakan seringnya menggunakan itu dalam jual beli.” (Al-Qaul Al-Mufid ‘Ala Kitab At-Tauhid)

 

Faidah yang bisa kita petik dari hadis ini:

 

  1. Allah berbicara dengan hamba-hamba-Nya yang beriman dan saleh di hari kiamat dan itu merupakan pemuliaan Allah terhadap mereka.

 

  1. Peringatan untuk menjauhi perbuatan zina, terutama orang yang sudah lanjut usia.

Zina adalah perbuatan keji yang telah diharamkan dalam Islam.

Allah berfirman:

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)

Karena itu, siapa yang melakukannya maka ia terjatuh dalam dosa yang amat besar. Dan berhak mendapatkan  siksaan yang berat.

Baik pelakunya masih muda atau sudah tua. Baik pelakunya masih gagah perkasa atau sudah lanjut usia. Tapi…

Jika yang melakukannya adalah orang tua, maka dosanya lebih besar lagi. Dan siksanya lebih berat.

Mengapa begitu?

Orang muda bisa berzina karena dorongan syahwatnya yang besar. Tapi kalau orang tua?

Nafsu tidak begitu kuat, tapi kok nekat berbuat maksiat?!

Kalau ada orang yang sudah tua, tapi masih juga berzina, berarti orang itu sudah sangat rusak dan sangat bejat, makanya wajarlah kalau orang seperti itu tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan, dan tidak dilihat serta akan mendapatkan siksa yang pedih.

 

  1. Peringatan untuk menjauhi kesombongan, terutama orang yang miskin.

Sombong itu telah diharamkan dalam Islam.

Nabi ﷺ bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ منْ كَانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar semut.” (HR. Muslim)

Karena itu, siapa yang menyimpan kesombongan, maka ia terjatuh dalam dosa yang amat besar. Dan berhak mendapatkan  siksaan yang berat.

Baik pelakunya orang miskin maupun kaya. Tapi…

Jika yang sombong ini adalah orang miskin, maka dosanya lebih besar lagi. Dan siksanya lebih berat lagi.

Mengapa begitu?

Orang kaya bisa sombong karena memiliki kekayaan yang bisa ia sombongkan dan bisa ia banggakan.  Tapi kalau orang miskin?

Harta tidak punya, tapi kok bisa membusungkan dada?

Kalau ada orang yang miskin tapi sombong, berarti orang itu sudah sangat rusak dan sangat bejat, makanya wajarlah kalau orang seperti tu tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan, dan tidak dilihat serta akan mendapatkan siksa yang pedih.

 

  1. Peringatan untuk tidak banyak bersumpah dalam jual beli.

Nama-Nya itu sangat agung dan mulia, lalu apakah pantas seseorang mengobral nama-Nya untuk meraih sesuatu yang rendah dan murah, yaitu dunia?

Kalau memang di hatimu ada pengagungan terhadap Tuhanmu, tentu engkau segan untuk mengobral nama-Nya untuk kepentingan perutmu!

Siberut, 14 Shafar 1442

Abu Yahya Adiya

 

Sumber:

  1. Al-Mulakhash fi Syarh Kitab At-Tauhid karya Syekh Saleh Al-Fauzan.
  2. Al-Qaul Al-Mufiid ‘Alaa Kitab At-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin.