Anak yang Menunggu di Pintu Surga

Anak yang Menunggu di Pintu Surga

“Apakah engkau mencintainya?”

Demikianlah perkataan Nabi ﷺ kepada seseorang yang menemui beliau ﷺ dengan membawa anaknya. Anak itu selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi.

Orang itu pun menjawab:

يَا رَسُولَ اللهِ، أَحَبَّكَ اللهُ كَمَا أُحِبُّهُ

“Wahai Rasulullah, semoga Allah mencintaimu sebagaimana aku mencintai anakku.”

Artinya, ia sangat mencintai anaknya.

Suatu hari, Nabi ﷺ kehilangan orang itu. Beliau ﷺ pun bertanya:

مَا فَعَلَ ابْنُ فُلَانٍ؟

“Mana anak si fulan?”

Para sahabat menjawab:

يَا رَسُولَ اللهِ، مَاتَ

“Wahai Rasulullah, anaknya meninggal.”

Ketika bertemu dengannya, beliau ﷺ berkata kepadanya:

أَمَا تُحِبُّ أَنْ لَا تَأْتِيَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، إِلَّا وَجَدْتَهُ يَنْتَظِرُكَ؟

“Apakah engkau tidak ingin mendatangi pintu surga lalu engkau dapatimu anakmu sudah menunggumu di sana?” (HR. Ahmad dan Nasai)

Artinya, maukah engkau bersabar sehingga bisa menemui anakmu nanti di surga?

Seorang anak adalah buah hati dan belahan jiwa orang tuanya. Kehilangannya merupakan kehilangan bagian yang sangat penting dari hidup orang tuanya.

Walaupun begitu, siapa yang kehilangan anaknya lalu menahan hatinya agar tidak marah, menahan lisannya agar tidak berkeluh kesah, dan menahan anggota badannya agar tidak melakukan perbuatan yang diharamkan oleh Allah, maka buah hatinya itu akan mengantarkannya menuju surga-Nya.

Allah Ta’ala berfirman dalam hadis qudsi:

مَا لِعَبْدِي المُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ إِذَا قَبضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبهُ إِلاَّ الجَنَّة

“Jika hamba-Ku yang beriman Kuambil darinya orang yang ia sayangi lalu ia mengharapkan pahala atas demikian, maka tidak ada balasan baginya di sisi-Ku kecuali surga.” (HR. Bukhari)

 

Siberut, 1 Rajab 1446
Abu Yahya Adiya