Kelaparan adalah tanda hilangnya dunia, sedangkan khianat adalah tanda hilangnya agama.
Karena itu, Nabi ﷺ sampai berlindung kepada Allah dari yang demikian. Beliau pernah berdoa:
اللهم إني أعوذ بك من الجوع فإنه بئس الضجيع، وأعوذ بك من الخيانة فإنها بئس البطانة
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan, karena sesungguhnya itu seburuk-buruk sesuatu yang menyertai seseorang. Dan sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari khianat, karena sesungguhnya itu seburuk-buruk sesuatu yang mengiringi seseorang.” (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah)
Kalau sosok yang terjaga dari dosa saja sampai berlindung kepada Allah dari sifat khianat, apalagi kita yang bergelimang dosa!
Karena itu, kita pun harus berlindung dari sifat khianat dan menjauhinya sejauh mungkin. Namun, apa yang dimaksud dengan khianat?
Arti Khianat
Khianat. Apa itu khianat? Tahukah kita apa itu khianat?
Ibnu ‘Aasyuur berkata:
وحقيقة الخيانة عمل من اؤتمن على شيء بضد ما اؤتمن لأجله بدون علم صاحب الأمانة
“Hakikat dari khianat yaitu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan amanah yang telah diberikan tanpa diketahui oleh yang telah memberi amanah.” (At-Tahrir Wa At-Tanwiir)
Karena itu, seseorang dianggap sudah berkhianat, jika tidak melaksanakan amanah yang telah diamanahkan kepadanya.
Seseorang pegawai dianggap sudah berkhianat, jika tidak melaksanakan tugas pada waktu yang telah diamanahkan kepadanya.
Seseorang pegawai dianggap sudah berkhianat, jika tidak melaksanakan tugas pada tempat yang telah diamanahkan kepadanya.
Itu semua perbuatan khianat. Itu semua perbuatan yang berbahaya.
Apa bahaya khianat?
Bahaya Khianat
- Khianat adalah ciri khas orang kafir yang menyembunyikan kekafirannya.
Nabi ﷺ bersabda:
آية منافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا ائتمن خان
“Ciri-ciri seorang munafik ada 3: jika berkata ia dusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat, ia berkhianat. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Khianat mengundang bencana
Allah berfirman:
إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الخَائِنِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfaal: 58)
Kalau Allah tidak menyukai orang yang berkhianat, artinya Allah murka kepada-Nya.
Dan kalau Allah sudah murka kepada seseorang, maka siksa akan segera menghampirinya.
Khalid Ar-Rib’i berkata:
قَرَأْت فِي بَعْضِ الْكُتُبِ السَّالِفَةِ أَنَّ مِمَّا تُعَجِّلُ عُقُوبَةً وَلَا تُؤَخِّرُ الْأَمَانَةُ تُخَانُ وَالْإِحْسَانُ يُكْفَرُ وَالرَّحِمُ تُقْطَعُ وَالْبَغْيُ عَلَى النَّاسِ.
“Aku membaca keterangan dalam beberapa kitab terdahulu bahwa di antara perbuatan yang segera mendapatkan hukuman dan tidak diakhirkan yaitu mengkhianati amanat, mengingkari kebaikan, memutus silaturahmi, dan berbuat sewenang-wenang kepada orang lain.” (Adab Ad-Dunya wa Ad-Diin)
- Khianat menyeret ke neraka.
Imam Mujahid berkata:
المكر والخديعة والخيانة في النار، وليس من أخلاق المؤمن المكر ولا الخيانة
“Makar, menipu, dan berkhianatnya tempatnya di neraka. Bukanlah termasuk perilaku seorang mukmin: makar dan khianat.” (Makarimul Akhlak)
Kebalikan dari Khianat
Kalau khianat adalah akhlak yang tercela, sebaliknya, amanah merupakan akhlak yang mulia.
Allah berfirman:
وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلواتِهِمْ يُحَافِظُونَ أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dibebankan kepada mereka) dan janji mereka. Dan orang-orang yang memelihara salat mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. ” (QS. Al-Mu’minun: 8-11)
Dikarenakan mulianya akhlak ini, Nabi ﷺ pun memotivasi kita untuk berhias dengan akhlak ini:
Nabi ﷺ bersabda:
أربع إذا كن فيك فلا يضرنك ما فاتك من الدنيا: صدق حديث وحفظ أمانة وحسن خليقة وعفة طعمة
“Ada empat perkara yang jika semua itu ada pada dirimu, maka segala urusan dunia yang hilang darimu tidak akan membahayakanmu: berkata jujur, menjaga amanah, berakhlak baik, dan menjaga kehormatan. ” (HR. Ahmad)
Khianat membuat sengsara, amanah membuat bahagia.
Khinat menyeret ke neraka, amanah ‘menyeret’ ke surga
Silahkan memilih. Pilihan ada di tangan Anda!
Siberut, 22 Dzulqa’dah 1441
Abu Yahya Adiya
Sumber: Mausu’ah Al-Akhlaq Al-Islaamiyyah






