Doa Nabi Ibrahim ﷺ

Doa Nabi Ibrahim ﷺ

Allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia. Siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan siapa yang mendurhakaiku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 35-37)

Negeri ini maksudnya Mekah.

Sebagian keturunanku maksudnya yaitu Ismail.

Di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau yang dihormati maksudnya yaitu Mekah.

Tatkala Nabi Ibrahim ﷺ beserta istrinya dan putranya sampai di Mekah, ketika itu Mekah masih gersang dan tidak berpenghuni. Tidak ada di sana air dan tidak ada pula kehidupan. Lalu Allah  menyuruh Nabi Ibrahim ﷺ untuk pergi ke Syam meninggalkan istri dan putranya. Maka, Nabi Ibrahim ﷺ pun mengucapkan doa di atas dengan penuh kepasrahan dan ketundukan kepada-Nya:

 

Ada faidah yang bisa kita petik dari doa Nabi Ibrahim itu:

 

  1. Allah telah menjadikan Mekah sebagai kota yang aman dan disucikan dengan sebab doa Nabi Ibrahim ﷺ.

Allah berfirman:

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok?” (QS. Al-Ankabut: 67)

 

  1. Wajib merasa khawatir terjatuh pada perbuatan syirik.

Jika Nabi Ibrahim ﷺ saja khawatir kalau diri beliau dan cucu beliau terjatuh dalam perbuatan syirik, maka bagaimana pula dengan diri kita yang banyak dosa?!

 

  1. Disyariatkan berdoa kepada Allah untuk diri sendiri dan keturunan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ﷺ. Maka, jangan sampai seseorang egois dalam berdoa sehingga melupakan keluarganya sendiri.

 

  1. Bantahan terhadap pendapat yang menyatakan bahwa tidak mungkin syirik terjadi pada umat ini. Sebab, Nabi Ibrahim ﷺ saja mengkhawatirkan ada di antara keturunannya yang terjatuh dalam perbuatan syirik.

 

  1. Seorang muslim harus mempunyai sifat sayang kepada orang lain.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ﷺ di mana dalam doanya tadi beliau mengucapkan, “Siapa yang mendurhakaiku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ini menunjukkan kasih sayang Nabi Ibrahim ﷺ di mana beliau mendoakan orang yang bermaksiat agar mendapatkan ampunan, dan kasih sayang dari Allah.

Nabi ﷺ bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang ada di muka bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh Yang ada di atas langit.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

 

  1. Allah menjadikan Mekah selalu mendapatkan pasok buah-buahan dan makanan dengan sebab doa Nabi Ibrahim ﷺ.

Allah berfirman:

أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah suci yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al-Qashshash: 57)

 

  1. Di antara sebab terkabulnya doa yaitu menunjukkan kelemahan diri dan kepasrahan penuh kepada-Nya.

Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ﷺ. Ketika berdoa kepada-Nya, beliau benar-benar menampakkan kelemahan, kepasrahan, dan ketundukan penuh kepada-Nya, karena itu Allah pun mengabulkan doanya.

Karena itu…

Angkatlah kedua tanganmu. Akuilah kelemahanmu di hadapan-Nya. Akuilah kekuranganmu di hadapan-Nya. Berdoalah kepada-Nya. Memohonlah kepada-Nya. Niscaya Dia mengabulkan doamu. Niscaya Dia memenuhi permohonanmu.

Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Siberut, 17 Sya’ban 1441

Abu Yahya Adiya

 

Sumber:

  1. Al-Mulakhash Fii Syarh Kitab At-Tauhid karya Syekh Saleh Al-Fauzan.
  2. Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi.