Ada empat perkara yang pernah diminta oleh Nabi ﷺ.
Nabiﷺ pernah berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعفافَ والْغِنَى
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kehormatan, dan kekayaan.” (HR. Muslim)
Apa maksud petunjuk yang diminta oleh Nabi ﷺ itu?
Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin berkata:
((الهدي)) هنا بمعني العلم، والنبي ﷺ محتاج إلى العلم كغيره من الناس،
“Petunjuk di sini maknanya adalah ilmu. Nabi ﷺ membutuhkan ilmu seperti manusia lainnya.” (Syarh Riyadhush Shalihin)
Kalau seorang nabi saja membutuhkan ilmu, lantas apakah kita tidak membutuhkan ilmu?! Apakah kita ingin hidup dalam gelapnya kebodohan?
Lalu apa maksud ketakwaan yang diminta oleh Nabi ﷺ itu?
Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin berkata:
فالمراد بالتقى هنا: تقوى الله عز وجل، فسال النبي ﷺ ربه التقي أي: إن يوفقه إلى تقوى الله
“Maksud ketakwaan di sini yaitu ketakwaan kepada Allah. Nabi ﷺ meminta ketakwaan kepada Tuhannya yaitu agar memberikan taufik kepadanya supaya bisa bertakwa kepada-Nya.” (Syarh Riyadhush Shalihin)
Kalau seorang nabi saja meminta ketakwaan kepada-Nya, lantas apakah kita tidak mau meminta ketakwaan kepada-Nya?! Apakah kita ingin hidup dalam kedurhakaan kepada-Nya?
Lalu apa maksud kehormatan yang diminta oleh Nabi ﷺ itu?
Imam As-Sindi berkata:
الْكَفُّ عَنِ الْمَعَاصِي وَعَمَّا لَا يَنْبَغِي
“Menahan diri dari maksiat dan apa yang tidak pantas.” (Kifayah Al-Hajah Fii Syarh Sunan Ibn Majah)
Kalau seorang nabi saja memohon kehormatan kepada-Nya, lantas apakah kita tidak mau memohon kehormatan kepada-Nya?! Apakah kita ingin hidup dalam gelapnya kenistaan?
Lalu apa maksud kekayaan yang diminta oleh Nabi ﷺ itu?
Mullah ‘Ali Al-Qari berkata:
أَيْ غِنَى الْقَلْبِ أَوِ الِاسْتِغْنَاءِ عَمَّا فِي أَيْدِ النَّاسِ
“Yaitu kekayaan hati atau merasa cukup dari apa yang ada di tangan manusia.” (Mirqaat Al-Mafaatiih Syarh Misykaat Al-Mashaabiih)
Kalau seorang nabi saja memohon kekayaan kepada-Nya, lantas apakah kita tidak mau memohon kekayaan kepada-Nya?! Apakah kita merasa tidak membutuhkan rezeki-Nya?
Petunjuk, ketakwaan, kehormatan, dan kekayaan. Itulah empat perkara yang diminta oleh nabi kita kepada Tuhan kita. Empat perkara yang istimewa. Empat perkara yang sangat berharga.
Syekh ‘Abdurrahman As-Sa’di berkata:
فمن رزق الهدى والتقى، والعفاف والغنى، نال السعادتين، وحصل له كل مطلوب. ونجا من كل مرهوب
“Siapa yang diberi rezeki berupa petunjuk, ketakwaan, kehormatan, dan kekayaan, maka ia telah meraih dua kebahagiaan. Ia mendapatkan segala yang diinginkan dan selamat dari segala yang dikhawatirkan.” (Bahjah Qulub Al-Abrar wa Qurratu ‘Uyun Al-Akhbar Fii Syarh Jawami’ Al-Akhbar)
Siberut, 28 Rabi’ul Tsani 1446
Abu Yahya Adiya






