Memerah wajahnya. Rasa malu dan marah bercampur aduk dalam hatinya.
Itulah yang terjadi di zaman jahiliah, tatkala seseorang tahu bahwa istrinya melahirkan anak perempuan.
Bukan cuma itu, kebanyakan orang di zaman itu nekat melenyapkan nyawa putri mereka yang tidak berdosa!
Bahkan, di antara mereka ada yang membunuh putrinya, tapi membiarkan hidup anjingnya!
Imam Qatadah berkata:
كان أهل الجاهلية يقتل أحدهم ابنته، ويغذو كلبه، فعاب الله ذلك عليهم.
“Di zaman jahiliah ada orang yang membunuh putrinya, tapi memberi makan anjingnya. Karenanya Allah mencela perbuatan mereka itu.” (Jami’ Al-Bayan Fii Ta’wiil Al-Quran)
Itulah kebodohan dan kekejaman orang-orang di zaman jahiliah. Sangat berbanding terbalik dengan tuntunan Islam.
Di dalam Islam, anak perempuan sangat dimuliakan, dan memiliki anak perempuan adalah suatu kemuliaan.
Anas bin Malik berkata:
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
“Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ
“Siapa yang menanggung dua anak perempuan sampai keduanya balig, maka ia datang pada hari kiamat, dalam keadaan antara aku dengannya seperti ini.”
Anas berkata:
وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Beliau ﷺ menempelkan jari-jarinya.” (HR. Muslim)
Yakni, jari telunjuk dan jari tengah beliau ﷺ.
Apa maksudnya?
Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin berkata:
والمعنى أنه يكون رفيقاً لرسول الله صلى الله عليه وسلم في الجنة إذا عال الجارتين؛ يعني الأنثيين من بنات أو أخوات أو غيرهما
“Maknanya yaitu ia akan menjadi teman Rasulullah ﷺ di surga jika ia menanggung dua anak perempuan, baik keduanya termasuk putrinya, saudarinya, atau selain itu.” (Syarh Riyadhush Shalihin)
Dan apa maksud menanggung dua anak perempuan di sini?
Imam An-Nawawi berkata:
وَمَعْنَى عَالَهُمَا قَامَ عَلَيْهِمَا بِالْمُؤْنَةِ وَالتَّرْبِيَةِ وَنَحْوِهِمَا
“Maksud menanggung dua anak perempuan yaitu memberikan kepada keduanya makanan, pendidikan, dan semacamnya.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj)
Hadis tadi menunjukkan keutamaan menanggung dua anak perempuan.
Siapa yang memelihara dua anak perempuan, memberikan nafkah kepada mereka, dan mendidik mereka dengan baik hingga menjadi wanita yang salihah ketika dewasa, maka ia akan menemani Nabi ﷺ di surga nanti.
Ya, menemani Nabi ﷺ di surga nanti!
Bukankah itu kemuliaan yang luar biasa?
Maka, sudah seharusnya orang yang memiliki anak perempuan bergembira dan berusaha meraih kemuliaan tersebut.
Siberut, 10 Shafar 1444
Abu Yahya Adiya






