Ada 2 orang yang tak pernah merasa puas.
Ada 2 orang yang tak pernah merasa cukup.
Ada 2 orang yang selalu rakus.
Nabi ﷺ bersabda:
مَنْهُومَانِ لَا يَشْبَعَانِ: طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا
“Ada dua orang rakus yang tidak pernah kenyang yaitu pencari ilmu dan pencari dunia.” (HR. Bazzar)
Seorang pencari ilmu yang sebenarnya adalah orang yang bersemangat. Ia memiliki semangat yang membara dalam memburu ilmu. Ia selalu merasa haus akan ilmu. Ia selalu merasa tidak puas dengan pencapaian yang ada.
Demikian pula pencari dunia. Ia bersemangat dalam memburu dunia. Ia selalu merasa haus akan dunia. Ia selalu merasa tidak puas dengan pencapaian yang ada.
Kedua-duanya sama-sama bersemangat. Kedua-duanya sama rakus. Lantas, apa perbedaan antara keduanya?
Imam Ash-Shan’ani berkata:
فالراغب الأول مثاب بنهمته محبوب عند الله تعالى بها، وعكسه النهم بطلب الدنيا فإنه غير محبوب لله ولا مأجور
“Peminat ilmu, karena kerakusannya mencari ilmu, ia mendapat pahala dan dicintai oleh Allah. Sedangkan kebalikan dari itu yaitu orang yang rakus mencari dunia, maka ia tidak dicintai oleh Allah dan tidak mendapat pahala.” (At-Tanwiir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir)
Rakus akan ilmu adalah perbuatan yang terpuji. Sedangkan rakus akan dunia adalah perbuatan yang tercela.
Makin rakus seseorang dalam mencari ilmu, maka makin ingatlah ia akan Tuhannya. Berarti, makin cerdaslah dirinya.
‘Abdullah bin Al-Mubarak berkata:
لَا يَزَالُ الْمَرْءُ عَالِمًا مَا طَلَبَ الْعِلْمَ، فَإِذَا ظَنَّ أَنَّهُ قَدْ عَلَمَ؛ فَقَدْ جَهِلَ
“Seseorang senantiasa berilmu selama ia mencari ilmu. Jika ia menyangka bahwa dirinya sudah berilmu, maka sungguh, telah bodohlah dirinya!” (Al-Mujalasah wa Jawahir Al-‘Ilm)
Adapun pencari dunia, makin rakus ia dalam mencari dunia, maka makin lupalah ia akan Tuhannya. Berarti, makin bodohlah dirinya.
Nabi ﷺ bersabda:
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ
“Seandainya anak Adam (manusia) memiliki satu lembah emas, tentu ia ingin memiliki dua lembah emas, dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah.” (HR. Bukhari)
Ya, tidak ada yang bisa menghentikan kerakusannya dalam mencari dunia kecuali kalau ia sudah masuk ke dalam tanah dan meninggalkan dunia!
Maka, jadilah orang yang rakus akan ilmu, bukan rakus akan dunia!
Siberut, 21 Rabi’ul Awwal 1443
Abu Yahya Adiya






