Garam memang memiliki banyak manfaat berdasarkan penelitian kedokteran. Namun, apakah betul garam adalah obat bagi 70 penyakit?
Ada orang yang menyebutkan hadis:
عَلَيْكَ بِالْمِلْحِ فَإِنَّهُ شِفَاءٌ مِنْ سَبْعِينَ دَاءً الْجُذَامُ وَالْبَرَصُ وَالْجُنُونُ
“Hendaknya engkau menggunakan garam. Karena sesungguhnya itu adalah obat bagi 70 penyakit di antaranya penyakit kusta, lepra, dan gila.”
Imam Ibnul Jauzi berkata:
هَذَا حَدِيثٌ لَا يَصِحُّ عَنْ رَسُولِ الله ﷺ وَالْمُتَّهَم بِهِ عبد الله ابْن أَحْمَدَ بْنِ عَامِر أَو أَبُوهُ فَإِنَّهُمَا يرويان نُسْخَة عَنْ أَهْل الْبَيْت كلهَا بَاطِلَة.
“Ini hadis yang tidak sahih dari Rasulullah ﷺ. Yang tertuduh dalam hadis ini yaitu ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Amir atau ayahnya. Karena sesungguhnya keduanya meriwayatkan naskah dari ahli bait yang semuanya batil.” (Al-Maudhu’aat)
Kalau memang kita tahu bahwa itu hadis yang tidak sahih, maka diharamkan bagi kita menyandarkan perkataan tadi kepada Nabi ﷺ. Karena, Nabi ﷺ telah bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Siapa yang berdusta atas namaku, maka hendaknya ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari)
Apakah kita mau memiliki tempat duduk di neraka?
Siberut, 30 Dzulqa’dah 1443
Abu Yahya Adiya
