Menjelang hari kiamat, keadaan menjadi serba berubah dan terbalik.
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً، يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيَتَكَلَّمُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ
“Sesungguhnya sebelum kemunculan Dajjal ada tahun-tahun yang penuh dengan kedustaan. Ketika itu orang yang jujur tidak dipercaya, sedangkan orang yang berdusta malah dipercaya. Orang yang amanah dianggap berkhianat, sedangkan yang berkhianat malah dianggap amanah. Dan ketika itulah Ruwaibidhah angkat bicara.”
Beliau ﷺ ditanya:
وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ ؟
“Siapa itu Ruwaibidhah?”
Beliau ﷺ menjawab:
الْفُوَيْسِقُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Orang fasik yang berbicara tentang perkara umat.” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain beliau ﷺ ditanya tentang Ruwaibidhah, maka beliau ﷺ pun menjawab:
السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Orang bodoh yang berbicara tentang perkara umat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Bukankah semua perkara yang disebutkan Nabi ﷺ itu sudah terjadi di zaman ini?
Orang yang jujur tidak dipercaya, sedangkan orang yang sering berdusta malah dipercaya.
Orang yang ahli tidak diberi jabatan, sedangkan yang tidak ahli malah diberi jabatan.
Orang yang taat beragama tidak dijadikan panutan, sedangkan orang yang sering melanggar aturan agama malah dijadikan panutan.
Bukankah semua perkara itu sudah kita saksikan di zaman ini?
Kalau memang sudah, maka ketahuilah, kiamat sudah dekat!
Kita sudah memasuki zaman fitnah!
Apa yang harus kita lakukan?
Nabi ﷺ bersabda:
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Beribadah ketika terjadi fitnah adalah seperti hijrah kepadaku.” (HR. Muslim)
Seperti hijrah kepadaku. Seperti hijrah bersama Nabi ﷺ. Bukankah itu ibadah yang memiliki banyak keutamaan?
Karena itu, perbanyaklah ibadah di zaman fitnah!
Siberut, 10 Syawwal 1443
Abu Yahya Adiya






