Mengundang atau Mengunjungi Orang Saleh

Mengundang atau Mengunjungi Orang Saleh

“Apa yang menyebabkanmu tidak mengunjungi kami lebih sering lagi?”

Itulah pertanyaan Nabi ﷺ kepada malaikat Jibril. Maka turunlah Surat Maryam ayat 64:

وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا

“Dan tidaklah kami turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita.” (HR. Bukhari)

Apa pelajaran yang bisa kita petik dari demikian?

Imam As-Safiiri berkata:

ويستحب أن يطلب الإنسان من صاحبه الصالح أن يزوره، وأن يكثر من زيارته

“Disukai bagi seseorang untuk meminta kepada temannya yang saleh agar mengunjunginya dan sering mengunjunginya.” (Al-Majalis Al-Wazhiyyah Fii Syarh Ahaadiits Khair Al-Bariyyah Min Shahih Al-Imam Al-Bukhari)

Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin berkata:

ففي هذا الحديث طلب زيارة أهل الخير إلى بيتك. فتطلب منهم أن يزوروك من أجل تنتفع بصحبتهم.

“Dalam hadis ini terdapat permintaan kepada orang-orang baik untuk mengunjungi rumahmu. Engkau meminta kepada mereka untuk mengunjungimu agar engkau mengambil manfaat dari persahabatan dengan mereka.” (Syarh Riyadhush Shalihin)

Karena itu, tidak mengapa kita mengunjungi orang yang saleh atau meminta dikunjungi orang yang saleh agar kita bisa mengambil manfaat dan pelajaran dari kesalehannya, kalau memang itu tidak memberatkannya.

Nabi ﷺ telah mengumpamakan orang saleh itu dengan pembawa minyak wangi.

“Pembawa minyak wangi mungkin akan memberi minyak wanginya kepadamu atau engkau membeli itu darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah wejangan nabi kita ﷺ yang begitu berharga.

Teman yang baik akan memberi minyak wangi kepadamu. Kalau tidak, engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Jika tidak, minimal, engkau mencium aroma harum karena dekat dengannya.

Ya, bisa jadi ia berbuat baik kepadamu. Atau, engkau mengambil kebaikan darinya. Atau, paling tidak, engkau terpengaruh atau terwarnai oleh kebaikannya.

Karena itu, kedekatan kita dengan orang saleh tidak akan merugikan kita, justru akan menguntungkan kita.

 

Siberut, 13 Rajab 1445

Abu Yahya Adiya