“Akan masuk menemui kalian seorang yang memandang dengan mata setan. Jika kalian telah melihatnya, maka jangan berbicara dengannya!”
Demikianlah Nabi ﷺ berkata di hadapan para sahabatnya.
Tidak berapa lama, datanglah seorang pria berpupil hijau. Nabi ﷺ pun memanggilnya lalu berkata kepadanya:
عَلَامَ تَشْتُمُنِي أَنْتَ وَأَصْحَابُكَ؟
“Atas dasar apa engkau dan teman-temanmu mencelaku?!”
Ternyata pria itu adalah seorang munafik. Pria itu menjawab:
كَمَا أَنْتَ حَتَّى آتِيَكَ بِهِمْ
“Biarkan aku membawa mereka ke hadapanmu.”
Akhirnya pergilah pria itu kemudian ia membawa teman-temannya ke hadapan Nabi ﷺ. Lalu mereka semua bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak mengucapkan perkataan yang mencela beliau ﷺ.
Maka Allah pun menurunkan firman-Nya (QS. Al-Mujadilah: 18):
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Hari mereka semua dibangkitkan oleh Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya, sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.” (HR. Ahmad)
Faidah yang bisa kita petik dari hadis ini:
- Hendaknya seseorang tabayun terlebih dahulu sebelum mengambil sikap terhadap seseorang karena ucapan yang dinukil darinya. Sebagaimana dalam hadis tadi, Nabi ﷺ tidak langsung memberikan hukuman kepada orang tadi, melainkan melakukan tabayun terlebih dahulu.
- Hendaknya seseorang dinilai berdasarkan lahirnya. Sebagaimana dalam hadis tadi, setelah mendengarkan penjelasan orang tadi, Nabi ﷺ menerimanya sampai akhirnya Allah membongkar isi hatinya.
- Siapa yang mengajak pada kebenaran, maka mesti menghadapi cacian dan celaan. Sebagaimana dalam hadis tadi, Nabi ﷺ mendapatkan celaan dari orang-orang munafik.
Karena itu, orang yang mengajak pada kebenaran harus bersabar dan tegar dalam menghadapi celaan dan kecaman dari orang lain. Hendaknya ia meneladani para nabi, di antaranya nabi kita ﷺ.
Usai perang Hunain Nabi ﷺ membagikan harta rampasan perang kepada beberapa orang. Tiba-tiba seseorang berkata:
واللَّهِ إنَّ هَذِهِ قِسْمةٌ مَا عُدِلَ فِيها، وَمَا أُريد فِيهَا وَجهُ اللَّه
“Demi Allah, sesungguhnya ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak untuk mencari wajah Allah!”
Ucapan itu sampai ke telinga Nabi ﷺ, maka memerahlah wajah beliau lalu beliau ﷺ bersabda:
فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لم يَعْدِلِ اللهُ وَرسولُهُ؟
“Siapakah yang bisa adil, jika Allah dan Rasul-Nya tidak adil?!”
Selanjutnya beliau ﷺ bersabda:
يَرْحَمُ اللهُ مُوسَى قَدْ أُوذِيَ بأكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبر
“Allah merahmati Musa. Ia telah disakiti dengan cara yang lebih banyak dari ini, tetapi ia tetap bersabar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syekh Muhammad bin Saleh Al-‘Utsaimin berkata:
فهذا نبينا صلى الله عليه وسلم قيل له هذا الكلام بعد ثماني سنين من هجرته. يعنى ليس في أول، بل بعد ما مكن الله له، وبعدما عرف صدقه وبعدما أظهر الله آيات الرسول في الآفاق وفي أنفسهم، ومع ذلك يقال:
“Inilah nabi kita ﷺ, perkataan tadi dikatakan kepada beliau delapan tahun setelah hijrahnya. Yakni, itu bukan pada awal hijrah, melainkan setelah Allah memberinya keteguhan, dan setelah diketahui kebenarannya, serta setelah Allah tampakkan berbagai tanda kebenaran Rasul di segala tempat dan pada diri mereka. Walaupun demikian, dikatakan:
هذه القسمة لم يعدل فيها ولم يرد بها وجه الله.
“Ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak untuk mencari wajah Allah!”
فإذا كان هذا قول رجل في صحابة النبي ـ عليه الصلاة والسلام ـ للنبي صلى الله عليه وسلم فلا تستغرب أن يقول الناس في عالم من العلماء:
Jika ini dikatakan oleh seorang sahabat Nabi kepada Nabi ﷺ, maka janganlah engkau heran jika ada orang-orang yang berkata tentang seorang ulama:
أن هذا العالم فيه كذا وفيه كذا
“Sesungguhnya ulama ini begini dan begitu.”
ويصفونه بالعيوب، لأن الشيطان هو الذي يؤز هؤلاء على أن يقدحوا العلماء
Mereka mencelanya dengan berbagai kekurangan. Sebab, setanlah yang mendorong mereka untuk mencela para ulama.” (Syarh Riyadhush Shalihin)
Siberut, 3 Dzulqa’dah 1446
Abu Yahya Adiya
Sumber: https://dorar.net/hadith/sharh/215490






