Beberapa Sifat Kaum Yahudi

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan pemimpin kalian orang-orang yang membuat agama kalian jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelum kalian, dan orang-orang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kalian orang-orang yang beriman.

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ

Dan apabila kalian menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) salat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا إِلَّا أَنْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ فَاسِقُونَ

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab! Apakah kalian memandang kami salah hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya? Sungguh, kebanyakan dari kalian adalah orang-orang yang fasik?”

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللهِ مَن لَّعَنَهُ اللهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

Katakanlah, “Maukah kalian kukabarkan tentang orang yang lebih buruk pembalasannya di sisi Allah? Yaitu orang yang dilaknat dan dimurkai Allah. Di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi, dan orang yang menyembah Tagut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 57-60)

*orang-orang yang telah diberi kitab sebelum kalian yaitu kaum Yahudi

*jika kalian orang-orang yang beriman yaitu jika kalian benar dalam keimanan kalian.

*apabila kalian menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) salat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan seperti apa ejekan mereka?

Syekh Abu Bakar Al-Jazairi berkata:

فهذا يقول

“Ada yang berkata:

ما هذا الصوت

“Suara apa ini?!”

وآخر يقول

Dan yang lain berkata:

هذا نهيق حمار

“Ini suara ringkikan keledai.” (Aisar At-Tafaasiir)

*Kenapa Allah memerintahkan “Katakanlah: Maukah kalian kukabarkan tentang orang yang lebih buruk pembalasannya di sisi Allah?”

Syekh Abu Bakar Al-Jazairi berkata:

فقد تضمنت تعليم الله لرسوله كيف يرد على أولئك اليهود إخوان القردة والخنازير قولهم:

“Ayat ini mengandung pengajaran Allah kepada Rasul-Nya tentang bagaimana membantah perkataan orang-orang Yahudi, saudara-saudara kera dan babi:

لا نعلم ديناً شراً من دينكم

“Kami tidak mengetahui agama yang lebih buruk daripada agama kalian (Islam)!” (Aisar At-Tafaasiir)

*Tagut di sini yaitu setan. Menyembahnya yaitu dengan menaatinya dan tunduk kepadanya.

 

Faidah yang bisa kita petik dari ayat-ayat tadi:

 

  1. Diharamkan menjadikan orang-orang Yahudi, Nashrani, musyrik sebagai pemimpin.

 

  1. Buruknya akhlak orang-orang Yahudi dan rusaknya akal mereka.

Syekh Abu Bakar Al-Jazairi berkata:

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ} حقاً إنهم لا يعقلون، فلو كانوا يعقلون الكلام لكان النداء إلى الصلاة من أطيب ما يسمع العقلاء لأنه نداء إلى الطهر والصفاء وإلى الخير والمحبة والألفة، نداء إلى ذكر الله وعبادته، ولكن القوم كما أخبر تعالى عنهم: {لا يَعْقِلُونَ} شأنهم شأن البهائم والبهائم أفضل منهم.

“{Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.} Benar, mereka itu tidak mengerti. Kalau mereka mengerti perkataan, tentu panggilan untuk salat termasuk perkataan sangat indah yang didengar oleh orang-orang yang berakal. Sebab, itu panggilan menuju kesucian, kebersihan dan menuju kebaikan, cinta, dan keakraban. Panggilan untuk mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Akan tetapi, mereka itu, sebagaimana Allah kabarkan tentang mereka: “tidak mengerti”. Keadaan mereka seperti keadaan hewan ternak, bahkan hewan ternak lebih baik daripada mereka.” (Aisar At-Tafaasiir)

 

  1. Tidak akan terkumpul dalam hati seseorang 2 cinta: cinta kepada Allah dan cinta kepada musuh Allah.

Syekh Abu Bakar Al-Jazairi berkata:

فإن حب الله ورسوله والمؤمنين يتنافى معه حب أعداء الله ورسوله والمؤمنين

“Karena sesungguhnya cinta kepada Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman saling bertolak belakang dengan cinta kepada musuh Allah dan rasul-Nya, serta musuh orang-orang yang beriman.” (Aisar At-Tafaasiir)

 

  1. Adanya orang-orang yang dikutuk menjadi kera dan babi.

 

  1. Orang-orang Yahudi terjatuh dalam kemusyrikan, yaitu dengan menyembah Tagut.

Nah, kalau kaum Yahudi saja bisa terjatuh pada kemusyrikan, padahal mereka memiliki kitab suci, maka begitu pula umat ini. Bisa saja mereka terjatuh pada kemusyrikan, walaupun mereka memiliki kitab suci, kalau memang mereka tidak membacanya dan memahaminya.

 

  1. Anjuran untuk membantah orang-orang sesat dan membongkar keburukan mereka, jika mereka menuduh orang-orang yang benar dengan tuduhan yang tidak benar.

 

  1. Seseorang akan mendapatkan balasan sesuai perbuatannya.

 

  1. Allah murka dan marah sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya.

 

  1. Menaati setan adalah pangkal dari syirik.

Siberut, 12 Dzulqa’dah 1441

Abu Yahya Adiya

 

Sumber:

  1. Al-Mulakhkhash Fii Syarh Kitab At-Tauhid karya Syekh Saleh Al-Fauzan.
  2. Aisar At-Tafaasiir likalaam Al-Aliyy Al-Kabiir karya Syekh Abu Bakar Al-Jazairi.