Akibat Tidak Salat

Akibat Tidak Salat

Tsunami datang menerjang, lalu meluluhlantakkan tempatnya. Hancurlah rumah yang selama ini ia bangun. Lenyaplah harta yang selama ini ia kumpulkan. Bahkan, tsunami pun membawa pergi anak, istri, karib kerabat yang selama ini bersamanya.

Begitulah keadaan orang yang terkena bencana Tsunami. Bisakah kita merasakan pedihnya, dan sakitnya demikian?

Kalau kita bisa merasakannya, maka ketahuilah, ada satu amalan yang kalau kita tinggalkan, maka kita akan benar-benar menderita dan merugi, seakan-akan terkena bencana tsunami!

Apa itu?

Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ فَاتَتْهُ الْعَصْرُ، فَكَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ

“Siapa yang luput darinya salat ‘Asar, maka seakan-akan ia kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kalau meninggalkan salat Asar saja seakan-akan kehilangan keluarga dan harta, lantas bagaimana kalau yang kita tinggalkan bukan cuma salat Asar, melainkan juga salat Magrib, Isya, Subuh dan Zuhur?!

Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ العَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Siapa yang meninggalkan salat Asar, maka lenyaplah seluruh amal kebaikannya.”(HR. Bukhari)

Kalau meninggalkan salat Asar saja berakibat hilangnya seluruh amalan kita, lantas bagaimana kalau yang kita tinggalkan bukan cuma salat Asar, melainkan juga salat Magrib, Isya, Subuh dan Zuhur?!

 

Peringatan dari Atas Langit Bagi Orang Yang Meninggalkan Salat

Allah berfirman:

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti hawa nafsu mereka, maka mereka kelak akan tersesat.” (QS. Maryam: 59)

Orang yang menyia-nyiakan salat akan tersesat. Maukah kita tersesat?

Dan Allah juga berfirman:

{فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّين}

“Jika mereka bertobat, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, berarti mereka itulah saudara-saudara kalian seagama.” (QS. At-Taubah: 11)

Artinya  kalau mereka tidak bertobat, tidak mau melaksanakan salat dan menunaikan zakat, berarti mereka bukan saudara kalian seagama.

Bukan saudara kalian seagama. Bukan saudara kita seagama. Artinya?

 

Peringatan dari Nabi ﷺ dan Para Sahabatnya

Nabi ﷺ bersabda:

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ

“Pembatas antara seseorang dengan kekafiran dan kemusyrikan adalah meninggalkan salat.” (HR. Muslim)

Artinya, meninggalkan salat akan mengantarkan pada kekafiran dan kemusyrikan.

Nabi ﷺ bersabda:

العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kita dan mereka adalah salat. Siapa yang meninggalkannya, maka sungguh, ia telah kafir.” (HR. Ahmad)

Karena itu, mengingat besarnya bahaya meninggalkan salat dengan sengaja, berkatalah sahabat yang mulia, Umar bin Khaththab:

وَلَا حَظَّ فِي الْإِسْلَامِ لِامْرِئٍ تَرَكَ الصَّلَاةَ

“Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan salat.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Begitu juga sahabat yang mulia, Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata:

ومَنْ لَمْ يُصَلِّ فَلَا دِينَ لَهُ

 “Siapa yang meninggalkan salat, maka tak ada agama baginya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Kalau tidak agama bagi orang yang meninggalkan salat, lantas bagaimana nasibnya di akhirat?

 

Nasib Orang Yang Meninggalkan Salat di Akhirat

Allah berfirman:

فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ عَنِ الْمُجْرِمِينَ مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

“Mereka (penduduk surga) saling bertanya tentang orang-orang yang berdosa, “Apakah yang menyebabkan kalian masuk saqar (neraka)? Orang-orang yang berdosa menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang yang mengerjakan salat…” (QS. Al-Muddatstsir: 40-43)

Orang yang tidak mengerjakan salat akan masuk neraka. Maukah kita dibakar di neraka?

Nabi ﷺ bersabda:

وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa yang tidak menjaga salat, maka ia tak akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Kelak di hari kiamat ia bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad)

Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf adalah orang-orang paling jahat dan paling kafir di muka bumi. Nah, di neraka nanti, orang yang meninggalkan salat akan berkumpul bersama mereka. Ia akan bergabung dengan para penjahat kelas kakap, bukan para penjahat kelas teri!

 

Hukuman Dunia Sebelum Akhirat

Kalau tadi balasan bagi orang yang meninggalkan salat di akhirat, lantas apa balasan dan hukuman baginya ketika di dunia?

Ada beberapa  pendapat para ulama tentang hukuman bagi orang yang meninggalkan salat dengan sengaja:

Pendapat pertama yaitu orang yang meninggalkan salat harus dipenjara sampai melaksanakan salat atau wafat. Dan ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah.

Pendapat kedua yaitu  orang yang meninggalkan salat harus dipukul dengan kayu sampai melaksanakan salat atau wafat. Dan ini adalah pendapat beberapa ulama mazhab Syafi’i.

Pendapat ketiga yaitu orang yang meninggalkan salat harus ditusuk dengan benda tajam sampai ia melaksanakan salat atau wafat. Dan ini juga pendapat beberapa ulama mazhab Syafi’i.

Pendapat keempat yaitu orang yang meninggalkan salat dipenggal lehernya dengan pedang. Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama dan dinyatakan kuat oleh Imam An-Nawawi.

Imam An-Nawawi berkata:

الصَّحِيحُ أَنَّهُ يُقْتَلُ بِالسَّيْفِ ضَرْبًا كَالْمُرْتَدِّ.

“Yang benar, orang yang meninggalkan salat dihukum mati dengan tebasan pedang seperti orang murtad.” (Raudhah Ath-Thalibin wa ‘Umdah Al-Muftin)

 

Lebih Parah dari Yang Disangka

Imam Ibnul Qayim berkata:

لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من اعظم الذنوب وأكبر الكبائر وأن اثمه عند الله أعظم من إثم قتل النفس وأخذ الأموال ومن إثم الزنا والسرقة وشرب الخمر وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه وخزيه في الدنيا والآخرة

“Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin, bahwa meninggalkan salat fardu dengan sengaja termasuk dosa yang sangat besar. Dan dosanya di sisi Allah lebih besar dari dosa membunuh dan merampas harta. Lebih besar dari dosa berzina, mencuri dan minum khamar. Orang yang melakukannya akan berhadapan dengan hukuman Allah dan kemurkaan-Nya serta akan dihinakan baik di dunia maupun di akhirat.” (Ash-Shalat wa Ahkamu Tarikiha)

Karena itu, alangkah anehnya, ketika mendengar ada orang yang berzina, atau memperkosa, kita langsung mencela dan mengutuknya. Tapi, ketika mendengar ada orang yang tidak melaksanakan salat Subuh, tidak ada reaksi apapun dari kita.

Begitu juga alangkah anehnya, ketika mendengar ada orang yang melakukan bunuh diri, mencuri, atau korupsi, kita langsung menghina dan mengutuknya. Tapi, ketika mendengar ada orang yang meninggalkan salat Zuhur, tidak ada reaksi apapun dari kita.

Padahal, dosa meninggalkan satu salat saja melebihi dosa bunuh diri, mencuri, korupsi dan dosa-dosa besar lainnya!

Siberut, 7 Dzulqa’dah 1441

Abu Yahya Adiya