Ketika tahun baru datang, kita menyambutnya dengan senang.
Ketika tahun baru tiba, kita menyambutnya dengan gembira.
Tahun pun berganti. Waktu pun terus berlalu.
Namun, pernahkah terbayangkan bahwa ketika tahun berganti, berarti makin berkurang pula waktu kita untuk hidup di dunia ini?
Pernahkah terpikir bahwa dengan berlalunya usia, hari demi hari, bulan demi bulan, berarti makin dekat pula diri kita dengan kematian?
Yang Pasti Menanti
Waktu tidak pernah berhenti sedangkan maut terus menanti.
Siapa pun, sehebat apa pun, dan semulia apa pun, pasti merasakan mati.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.” (QS. Ali-‘Imran: 185)
Jika Allah sudah memutuskan bahwa seorang harus mati, maka bisakah ia bersembunyi dari maut ketika ia telah menjemput?
Allah berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa: 78)
Kalau Allah sudah menetapkan bahwa hidup seseorang harus berakhir, maka bisakah ia menunda kematian ketika telah hadir di hadapannya?
Allah berfirman:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 11)
Nilai Waktu
Waktu adalah karunia Allah yang sangat berharga bagi seorang hamba.
Ia amat berharga bagi kita, namun amat cepat pula hilang dari sisi kita tanpa kita menyadarinya.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang dilalaikan kebanyakan orang, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Ya, waktu luang adalah nikmat. Waktu senggang adalah nikmat.
Sayangnya, kebanyakan orang melalaikannya dan menyia-nyiakannya.
Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata:
ما ندمت على شيء ندمى على يوم غربت شمسه نقص فيه أجلى ولم يزد فيه عملي
“Aku tidak pernah menyesali sesuatu sebagaimana penyesalanku atas hari yang telah berlalu; berkurang umurku, tapi tidak bertambah amalku.”
Jika Waktu Telah Terasa Sedikit
Seseorang yang sadar bahwa waktu hidupnya di dunia makin berkurang, akankah ia menyia-nyiakan hidupnya sekarang?
Seseorang yang tahu bahwa kesempatan hidupnya di dunia makin sedikit, akankah ia melalaikan sisa hidupnya yang sedikit itu?
Al-Kholil bin Ahmad berkata:
الوقت على ثلاثة أقسام: وقت مضى عنك فلن يعود, ووقت أنت فيه فانظر كيف يخرج عنك, ووقت أنت منتظره وقد لا تبلغ إليه
“Waktu ada tiga: waktu yang telah luput darimu, maka ia tak akan kembali. Waktu yang kamu jalani sekarang, maka perhatikan bagaimana ia berlalu darimu. Dan waktu yang kamu nantikan, bisa jadi kamu tak sempat menjumpainya.”
Yang sudah berlalu tak akan kembali dan yang engkau nanti-nanti belum tentu terjadi. Maka, fokuslah pada waktu yang sekarang engkau hadapi. Manfaatkanlah waktumu sekarang ini. Isilah dengan kebaikan. Isilah dengan kebajikan.
Jangan menunda-nundanya dan jangan mengakhirkannya. Sebab, bisa jadi engkau tidak lagi sempat untuk mengerjakannya.
Ibnu ‘Umar berkata:
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
“Jika engkau berada di sore hari, maka jangan tunggu pagi hari, dan jika engkau berada di pagi hari, maka jangan tunggu sore hari. Gunakanlah kesehatanmu untuk menghadapi sakitmu dan hidupmu untuk menghadapi matimu.” (HR. Bukhari)
Siberut, 1 Muharram 1442
Abu Yahya Adiya






