- Bagaimana cara sujud sahwi?
Suatu hari Nabi ﷺ melaksanakan salat Zuhur atau Asar 2 rakaat karena lupa. Lalu ada seseorang yang punya julukan Dzul Yadain menegur beliau ﷺ.
Lalu apa yang beliau ﷺ lakukan?
Abu Hurairah berkata:
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ كَبَّرَ، ثُمَّ سَجَدَ، ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ، ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ، ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ وَسَلَّمَ.
“Lalu beliau ﷺ pun menambah lagi 2 rakaat dan mengucapkan salam. Lalu beliau bertakbir kemudian sujud. Lalu beliau bertakbir kemudian mengangkat kepalanya. Lalu beliau bertakbir dan sujud. Kemudian beliau bertakbir dan mengangkat kepala lalu mengucapkan salam.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa sujud sahwi itu dua kali sujud sambil bertakbir ketika sujud dan bangkit dari sujud lalu ditutup dengan salam.
- Apakah ada tasyahud setelah melakukan sujud sahwi?
Imam An-Nawawi menyebutkan faidah yang bisa dipetik dari hadis tadi:
وَمِنْهَا إِثْبَاتُ سُجُودِ السَّهْوِ وَأَنَّهُ سَجْدَتَانِ وَأَنَّهُ يُكَبِّرُ لِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا وَأَنَّهُمَا عَلَى هَيْئَةِ سُجُودِ الصَّلَاةِ لِأَنَّهُ أَطْلَقَ السُّجُودَ فَلَوْ خَالَفَ الْمُعْتَادَ لَبَيَّنَهُ وَأَنَّهُ يُسَلِّمُ مِنْ سُجُودِ السَّهْوِ وَأَنَّهُ لَا تَشَهُّدَ لَهُ
“Di antara faidah hadis ini yaitu penetapan adanya sujud sahwi dan bahwasanya sujud sahwi itu dua kali sujud, dan bertakbir pada setiap kali sujud serta sujud tersebut seperti sujud dalam salat. Sebab, Nabi ﷺ menyebutkan sujud secara mutlak. Kalau memang sujud tersebut menyelisihi sujud yang biasa dipraktekkan, tentu beliau akan menjelaskan. Dan ada salam setelah sujud sahwi dan itu tanpa tasyahud.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj)
- Jika seseorang berkali-kali lupa dalam salat, apakah ia juga harus sujud sahwi berkali-kali?
Syekh Abu Malik Kamal bin As-Sayyid berkata:
إذا تكرر السهو للمصلي في الصلاة؛ فإنه لا يتكرر لذلك سجود السهو, فلا يلزمه إلا سجدتان, عند جمهور العلماء, لأنه لم ينقل عن النبي ﷺ ولا عن أحد من أصحابه أنهم كرروا السجود لتكرار السهو, مع أن تكرار السهو ممكن من كل مصل
“Jika orang yang melaksanakan salat lupa berkali-kali dalam salat, maka sujud sahwi tidak berkali-kali karena itu. Ia hanya wajib dua kali sujud, menurut mayoritas ulama. Sebab, tidak ternukil dari Nabi ﷺ dan tidak pula seorang dari sahabatnya bahwa mereka berkali-kali sujud karena berkali-kali lupa. Padahal, berkali-kali lupa mungkin saja terjadi pada setiap orang yang melaksanakan salat.” (Shahih Fiqh As-Sunnah wa Adillatuh wa Taudhihi Madzahib Al-Aimmah)
- Apa yang harus dilakukan seseorang jika lupa dalam salat lalu ia menyelesaikan salat dan lupa melakukan sujud sahwi?
Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz berkata:
إذا نسي سجود السهو فصلاته صحيحة، لكن متى ذكر سجد سجدتي السهو سواء في المسجد أو في بيته، وقال بعض أهل العلم: إذا طال الفصل سقطت، ولكن الأحوط والأولى أنه متى ذكرها ولو طال الفصل سجد سجدتين بنية السهو، سواء في المسجد أو في بيته
“Jika seseorang lupa sujud sahwi, maka salatnya sah. Akan tetapi, tatkala ia ingat, hendaknya ia sujud 2 kali yaitu sujud sahwi, baik di masjid maupun di rumahnya. Sebagian ulama berkata bahwa jika jeda waktunya lama, maka gugurlah sujud sahwi itu. Namun, yang lebih hati-hati dan lebih utama yaitu tatkala seseorang ingat, walaupun jeda waktunya lama, hendaknya ia sujud dua kali dengan niat sujud sahwi, baik di masjid maupun di rumahnya.” (Fatawa Nuur ‘Alaa Ad-Darb)
- Apakah disyariatkan sujud sahwi karena lupa dalam salat sunnah?
(bersambung)
Siberut, 3 Syawwal 1442
Abu Yahya Adiya






