Jika menjual suatu barang, Jarir bin ‘Abdillah menunjukkan kekurangan barang tersebut kepada pembelinya. Lalu ia berkata:
إِنْ شِئْتَ فَخُذْ، وَإِنْ شِئْتَ فَاتْرُك
“Kalau engkau mau, maka ambillah! Dan kalau engkau mau, maka tinggalkanlah!”
Ada yang berkata kepadanya:
يَرْحَمُكَ اللهُ إِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ هَذَا لَمْ يَنْفُذْ لَكَ الْبَيْعُ
“Semoga Allah merahmatimu! Jika engkau melakukan demikian, maka engkau tidak bisa melakukan penjualan.”
Jarir pun berkata:
إِنَّا بَايَعْنَا رَسُولَ اللهِ ﷺ عَلَى النُّصْحِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ
“Sesungguhnya kami telah berjanji setia kepada Rasulullah ﷺ untuk menasihati setiap muslim.” (Al-Mu’jam Al-Kabir)
Sebagian orang mengira jika pedagang menyebutkan kekurangan yang ada pada dagangannya, maka itu akan merugikannya dan tidak menguntungkannya. Sebab, mereka mengira dengan itu tidak ada seorang pun yang akan membeli dagangannya. Padahal….
Menyebutkan kekurangan yang ada pada dagangan merupakan bentuk nasehat. Dan memberikan nasehat adalah ibadah. Lantas, apakah merugi orang yang menjalankan ibadah?
Nabi ﷺ bersabda:
الْبيِّعَان بالخِيارِ مَا لَمْ يَتفرَّقا، فإِن صدقَا وبيَّنا بوُرِك لهُما في بَيعْهِما، وإِن كَتَما وكذَبَا مُحِقَتْ بركةُ بيْعِهِما
“Dua orang yang melakukan jual beli memiliki kebebasan untuk meneruskan jual belinya atau membatalkannya selama keduanya itu belum berpisah. Bila keduanya jujur dan menerangkan cacat-cacat dalam jual beli itu, maka keduanya diberi berkah dalam jual beli yang mereka lakukan. Namun, bila keduanya menyembunyikan cacat-cacat itu dan berdusta, maka dihilangkanlah berkah dari jual beli yang mereka lakukan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kejujuran akan membuahkan berkah. Sebaliknya, kedustaan dan penipuan akan membuahkan musibah.
Syekh ‘Abdullah Al-Bassam berkata:
أن الصدق في المعاملة وبيان ما في السلعة سبب للبركة في الدنيا والآخرة. كما أن الغش والكذب والكتمان، سبب محق البركة وزوالها.
“Sesungguhnya jujur dalam muamalah dan menjelaskan apa yang ada pada dagangan adalah sebab keberkahan di dunia dan akhirat. Sebagaimana menipu, berdusta, dan menyembunyikan aib barang adalah sebab tercabut dan hilangnya berkah.” (Taisir Al-‘Allam Syarh ‘Umdah Al-Ahkam)
Hilangnya berkah adalah musibah. Dan itu bukan hanya dirasakan di akhirat nanti, melainkan juga di dunia ini.
Syekh ‘Abdullah Al-Bassam berkata:
وهذا شيء محسوس في الدنيا، فإن الذين تنجح تَجارتهم، وتروج سلعهم هم أهل الصدق والمعاملة الحسنة. ما خسرت تجارة وفلست، إلا بسبب الخيانة. وما عند الله لأولئك وهؤلاء أعظم.
“Itu sesuatu yang bisa dirasakan di dunia. Karena sesungguhnya orang-orang yang perdagangan mereka sukses dan dagangan mereka laris adalah mereka yang melakukan kejujuran dan muamalah yang baik. Tidaklah suatu perdagangan merugi dan bangkrut kecuali karena sebab pengkhianatan. Dan apa yang ada di sisi Allah bagi mereka semua lebih besar lagi.” (Taisir Al-‘Allam Syarh ‘Umdah Al-Ahkam)
Siberut, 14 Rabi’ul Tsani 1446
Abu Yahya Adiya






