Ia berjanji dan bertekad untuk menjalankan seluruh ajaran Islam kecuali zakat dan jihad.
Itulah pernyataan Basyir bin Al-Khashashiyyah di hadapan Nabi ﷺ.
Maka Nabi ﷺ pun menggenggam tangannya lalu menggerakkannya kemudian bersabda:
” فَلَا جِهَادَ وَلَا صَدَقَةَ، فَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِذًا؟
“Kalau tidak jihad dan tidak juga zakat, lantas bagaimana engkau bisa masuk surga?” (HR. Ahmad)
Zakat dan jihad. Dua ibadah ini menuntut pengorbanan. Ya, pengorbanan berupa harta dan jiwa. Tentu saja itu pengorbanan yang tidak murah. Tentu saja itu perkara yang tidak mudah bagi orang yang imannya lemah.
Dalam hadis tadi Nabi ﷺ ingin menunjukkan bahwa surga itu tidak bisa diraih dengan kesantaian dan kekikiran. Perlu kesungguhan dan pengorbanan. Sebab, surga itu mahal.
Nabi ﷺ bersabda:
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ، أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الجَنَّة
“Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu surga.” (HR. Tirmidzi)
Siberut, 1 Rabi’ul Tsani 1445
Abu Yahya Adiya






