Berdalih dengan Al-Jamaah dan As-Sawad Al-A’zham

Berdalih dengan Al-Jamaah dan As-Sawad Al-A’zham

“Kami mayoritas dan kalian minoritas! Jangan menyalahi mayoritas! Yang minoritas harus mengikuti mayoritas!”

Itulah salah satu argumen para ahli bidah jika amalan bidah mereka disalahkan.

Bagi mereka, banyaknya orang yang mengamalkan suatu amalan menunjukkan benarnya amalan tersebut, walaupun tidak ada tuntunannya dari Nabi ﷺ.

Untuk memperkuat argumen mereka, mereka tambah dengan sabda Nabi ﷺ:

عَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ

“Hendaknya kalian mengikuti As-Sawad Al-A’zham (banyak orang)!” (HR. Ahmad)

مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الجَنَّةِ فَلْيَلْزَمُ الجَمَاعَةَ

“Siapa yang ingin tinggal di tengah surga, maka hendaklah ia ikut Al-Jama’ah!” (HR. Tirmidzi)

Apakah betul kebenaran selalu menyertai orang banyak?

Apakah betul makin banyak orang yang mengamalkan suatu amalan, berarti makin benarlah amalan tersebut?

 

Kebanyakan Orang Dalam Al-Quran

Alangkah seringnya Allah berfirman dalam Al-Quran:

وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ

“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur…”

Dan alangkah seringnya Allah berfirman dalam Al-Quran:

وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui…”

Dan alangkah seringnya Allah berfirman dalam Al-Quran:

وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يُؤْمِنُونَ

“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman…”

Bahkan, Allah berfirman:

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

“Kalau engkau menaati kebanyakan orang di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’aam: 116)

 

Kebanyakan Orang Dalam Hadis

Nabi ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى:

“Allah Ta’ala berfirman:

يَا آدَمُ

“Wahai Adam!”

فَيَقُولُ:

Nabi Adam menjawab:

لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالخَيْرُ فِي يَدَيْكَ

“Kupenuhi panggilan-Mu. Aku siap mengabdi dalam rangka menaati-Mu. Segala kebaikan ada pada kedua tangan-Mu.”

فَيَقُولُ:

Kemudian Dia berfirman:

أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ

“Keluarkan para penghuni neraka!”

قَالَ:

Adam bertanya:

وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟

“Berapa para penghuni neraka?”

قَالَ:

Allah berfirman:

مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ

“Dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dijebloskan ke neraka!” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setiap seribu orang, 1 orang masuk surga, sedangkan sisanya yaitu 999 orang masuk neraka! Mana yang lebih banyak?

Disebutkan dalam kitab-kitab Sunan, As-Sunnah, Syarh Ushul i’tiqad Ahlis Sunnah wal jama’ah dari Auf bin Malik Al-Asyja’i, Abu Hurairah dan para sahabat lainnya bahwasanya Nabi ﷺ bersabda:

افترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة، وافترقت النصارى على اثنتين وسبعين فرقة، وستفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة

“Telah terpecah orang-orang Yahudi menjadi 71 golongan. Dan telah terpecah orang-orang Nashrani menjadi 72 golongan. Dan umatku ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Seluruhnya di neraka kecuali satu.”

Para sahabat bertanya:

ومن هي يا رسول الله؟

“Siapa yang satu itu wahai Rasulullah?”

Maka beliau pun menjawab:

الْجَمَاعَةُ

“Al-Jama’ah.”

Lihatlah, satu masuk surga, sedangkan 72 masuk neraka! Mana yang lebih banyak?

Maka, jelaslah bahwa kebenaran bukanlah yang diyakini oleh banyak orang. Kebenaran bukanlah yang dilakukan oleh banyak orang.

Kebenaran adalah yang sesuai dengan petunjuk-Nya, walaupun hanya sedikit yang mengikutinya.

Allah berfirman:

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

“Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu jangan sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah: 147)

 

Jawaban Tentang Al-Jama’ah dan As-Sawad Al-Azham

Para ahli bidah melegalkan perbuatan bidah mereka dengan alasan mereka adalah mayoritas. ‘Dalil’ mereka yaitu hadis perintah untuk mengikuti Al-Jama’ah dan As-Sawad Al-A’zham.

Lantas, bagaimana menjawab ‘dalil’ mereka itu?

 

  1. Al-Jama’ah dan As-Sawad Al-A’zham tidak mesti banyak orang.

Abdullah bin Mas’ud menjelaskan tentang Al-Jama’ah:

إن جمهور الجماعة الذين فارقوا الجماعة الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك

“Sesungguhnya mayoritas orang telah meninggalkan Al-Jamaah. Al-Jamaah adalah yang sesuai dengan kebenaran, meskipun engkau hanya sendirian!” (Tarikh Dimasy)

 

Ya, meskipun sendiri. Walaupun tidak ada teman yang menemani. Walaupun banyak orang yang memusuhi!

Imam ‘Abdurrahman Al-Mubarakfuri menyinggung tentang As-Sawad Al-A’zham:

وَبَقِيَ عَلَى الْهَدْيِ النَّبَوِيِّ الْفِرْقَةُ الَّتِي لَا تَزَالُ ظَاهِرَةً عَلَى الْحَقِّ فَهِيَ الْمُرَادَةُ بِلَفْظِ النَّاسِ فِي الْحَدِيثِ وَهِيَ السَّوَادُ الْأَعْظَمُ وَلَوْ كَانَتْ قَلِيلَةَ الْعَدَدِ

“Dan kelompok yang selalu unggul di atas kebenaran tetap berdasarkan petunjuk Nabi. Merekalah yang dimaksudkan dengan kata ‘orang-orang’ dalam hadis dan merekalah As-Sawad Al-A’zham, walaupun jumlah mereka sedikit.” (Tuhfah Al-Ahwadzi)

Ya, walaupun jumlah mereka sedikit, sedangkan yang memusuhi mereka lebih banyak!

 

  1. Seandainya apa yang diyakini dan dilakukan oleh mayoritas orang adalah benar, tentu benarlah orang-orang kafir. Sebab, mereka adalah mayoritas penghuni bumi sejak dulu hingga hari ini.

 

  1. Yang dimaksud dengan Al-Jama’ah dan As-Sawad Al-A’zham adalah para sahabat Nabi dan pengikut mereka.

Karena itu, ketika Nabi ﷺ ditanya tentang satu golongan dari umatnya yang akan selamat dari neraka, beliau menjawab, “Al-Jama’ah.”

Dalam riwayat lain Nabi ditanya tentang siapa yang satu itu.

Beliau ﷺ pun menjawab:

مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي

“Siapa pun yang mengikuti aku dan para sahabatku pada hari ini.” (HR. Al-Hakim)

Syekh Nashir Al-‘Aql berkata:

والصحابة هم جماعة المسلمين في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم كما ذكرت، وفي عهد الخلفاء الراشدين، فهم أحسن وأمثل معنى ينطبق عليه معنى الجماعة.

“Para sahabat adalah jamaah kaum muslimin di zaman Rasulullah ﷺ, sebagaimana telah kusebutkan, dan juga zaman khulafaur rasyidin. Mereka itulah sebaik-baik orang yang pantas mendapatkan predikat Al-Jama’ah.” (Syarh Ath-Thawiyyah)

Mengapa mereka yang paling pantas?

Syekh Nashir Al-‘Aql berkata:

لأنهم كانوا مجتمعين على الحق في سائر أمورهم، في العقيدة، والإمامة، والأحكام، والجهاد وسائر أمور الدنيا والدين، وتمثل معنى الجماعة في أحسن صورة وأمثل صورة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم وفي عهد الصحابة.

“Sebab, mereka bersatu di atas kebenaran dalam segala perkara mereka, yaitu dalam masalah akidah, kepemimpinan, hukum, jihad, dan perkara dunia dan agama lainnya. Dan predikat Al-Jama’ah tampak dalam sebaik-baik gambaran di zaman Nabi ﷺ dan zaman para sahabat Nabi.” (Syarh Ath-Thawiyyah)

Karena itu, siapa pun yang mengikuti Nabi ﷺ dan para sahabatnya, maka ia termasuk Al-Jama’ah dan As-Sawad Al-A’zham. Ia termasuk golongan yang selamat dan berada dalam kebenaran, walaupun ia hanya sendirian!

 

Siberut, 19 Sya’ban 1442

Abu Yahya Adiya