Istigasah dan Meminta Tolong Kepada Orang Mati

Istigasah dan Meminta Tolong Kepada Orang Mati

Lemah hujah, walaupun terlihat pintar bersilat lidah.

Itulah keadaan orang yang menyekutukan Allah. ‘Sehebat’ apa pun argumennya untuk mendukung kemusyrikannya, sebenarnya itu lemah dan lebih lemah dibandingkan sarang laba-laba.

Diskusi di bawah ini adalah fiktif, tetapi bukan berarti Anda tak akan menemukannya di dunia nyata.

 

Penyembah kubur: Saya tidak berbuat syirik. Beristigasah dan meminta pertolongan kepada orang saleh yang sudah mati bukanlah perbuatan syirik.

 

Penyembah Allah: Apa itu syirik? Terangkan kepadaku!

 

Penyembah kubur: Saya tidak tahu

 

Penyembah Allah: Bagaimana bisa Anda menyatakan diri Anda tidak berbuat syirik, sedangkan Anda sendiri tidak tahu apa itu syirik? Apa bisa diterima ucapan seorang , “Aku tidak pernah korupsi”, tapi ia sendiri tidak paham apa itu korupsi?!

 

Penyembah kubur: Syirik adalah beribadah kepada patung. Dan saya tidak beribadah kepada patung.

 

Penyembah Allah: Apa maksud beribadah kepada patung? Terangkan kepadaku!

 

Penyembah kubur: Beribadah kepada patung artinya beribadah kepadanya karena meyakini bahwa patung itu bisa memberikan manfaat dan madarat.

 

Penyembah Allah: Itu jelas syirik. Namun, bukan seperti itu keyakinan musyrikin Quraisy terhadap patung sembahan mereka. Mereka tidak meyakini bahwa patung-patung  mereka bisa memberikan manfaat dan madarat. Mereka justru meyakini bahwa hanya Allah lah yang sanggup melakukan itu.

 

Allah berfirman:

﴿قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنْ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنْ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنْ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ

“Katakanlah: ‘Siapa yang memberi rizki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapa yang kuasa [menciptakan] pendengaran dan penglihatan, dan siapa yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (menghidupkan dan mematikan), dan siapa yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab, ‘Allah.” (QS. Yunus: 31).

 

Penyembah kubur: Oke, saya ralat. Beribadah kepada patung artinya beribadah kepadanya dengan harapan bisa dekat dengan Allah. Agar Allah memberikan nikmat dan menolak madarat karena berkah yang ada pada patung itu.

 

Penyembah Allah: Betul! Dan itulah perbuatan kalian di kubur-kubur wali dan orang-orang yang kalian anggap saleh dan suci!

 

Siberut, 17 Rabi’ul Awwal 1442

Abu Yahya Adiya

 

Sumber: Kasyf Asy-Syubhat karya Syekh Muhammad At-Tamimi.