Mungkinkah menggulingkan penguasa lewat kata-kata?
Sangat mungkin.
Sebab, perkataan bisa menggerakkan perasaan dan badan.
Pemberontakan lewat senjata tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Mesti didahului dengan pemberontakan lewat kata-kata.
Sebagai contoh, ‘Abdullah bin Saba, tokoh Yahudi berkata kepada para pengikutnya:
وابدءوا بالطعن عَلَى أمرائكم، وأظهروا الأمر بالمعروف، والنهي عن المنكر، تستميلوا الناس، وادعوهم إِلَى هَذَا الأمر
“Mulailah dengan mencela para pemimpin kalian. Tampakkanlah bahwa itu amar makruf nahi mungkar. Niscaya kalian bisa membuat orang-orang simpati kepada kalian. Dan ajaklah mereka untuk perkara tersebut!” (Tarikh Ar-Rusul wa Al-Muluk)
Apa akibat ulahnya tersebut?
Di kemudian hari ia berhasil menjatuhkan khalifah ‘Utsman bin ‘Affan bahkan menghilangkan nyawanya!
Setiap pemberontakan lewat senjata mesti didahului dengan pemberontakan lewat kata-kata!
‘Abdullah bin ‘Ukaim berkata:
لَا أُعِينُ عَلَى قَتْلِ خَلِيفَةٍ بَعْدَ عُثْمَانَ أَبَدًا
“Aku tidak mau membantu pembunuhan terhadap khalifah setelah ‘Utsman selama-lamanya.”
Ada yang bertanya:
أَعَنْتَ عَلَى دَمِهِ
“Apakah engkau ikut membantu menumpahkan darahnya?”
‘Abdullah bin ‘Ukaim menjawab:
إِنِّي أَعُدُّ ذِكْرَ مَسَاوِئِهِ عَوْنًا عَلَى دَمِهِ
“Aku menganggap menyebutkan kesalahan-kesalahannya adalah membantu dalam menumpahkan darahnya.” (Mushannaf Ibn Abi Syaibah)
Karena itu, siapa yang suka mencela penguasa dan membeberkan kesalahannya, maka ia telah memberontak kepadanya, walaupun ia tidak mengangkat senjata di hadapannya!
Itu bukanlah tuntunan dari nabi kita. Dan itu bukanlah manhaj salaf!
Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz berkata:
ليس من منهج السلف التشهير بعيوب الولاة، وذكر ذلك على المنابر؛ لأن ذلك يفضي إلى الفوضى وعدم السمع والطاعة في المعروف…..
“Bukan termasuk manhaj salaf membeberkan kekurangan penguasa dan menyebutkan itu di podium-podium. Sebab, itu mengantarkan pada kekacauan dan menyebabkan rakyat tidak mendengar dan menaati penguasa dalam perkara yang baik.” (Majmu’ Al-Fatawa)
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan?
Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz berkata:
ولكن الطريقة المتبعة عند السلف: النصيحة فيما بينهم وبين السلطان، والكتابة إليه، أو الاتصال بالعلماء الذين يتصلون به حتى يوجه إلى الخير.
“Namun, cara yang perlu diikuti menurut salaf yaitu menasehati penguasa cukup empat mata, menulis surat kepadanya, atau menghubungi para ulama yang memiliki hubungan dengannya sehingga ia bisa diarahkan pada kebaikan.” (Majmu’ Al-Fatawa)
Siberut, 26 Dzulqa’dah 1444
Abu Yahya Adiya






