Nilai Doa

Nilai Doa

Tangan diangkat, bibir bergerak, dan muka terlihat khidmat.

Apakah nilai doa cuma seperti itu?

Nabi ﷺ bersabda:

الدعاء هو العبادة

“Doa itu adalah ibadah. ”

Lalu beliau membaca firman Allah Ta’ala (QS. Ghafir: 60):

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادته سيدخلون جهنم داخرين.

“Dan Tuhan kalian berfirman: ‘Berdoalah kepadaku niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian’. Sesungguhnya orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina dina.” (HR. Tirmidzi)

Allah menyuruh kita berdoa dan menjanjikan kepada kita bahwa Dia akan mengabulkan doa kita. Itu menunjukkan betapa mulia dan pentingnya doa.

Saking pentingnya doa, sampai-sampai Allah murka kalau kita tidak mau berdoa kepada-Nya.

Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

“Sesungguhnya siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Imam Al-Mubarakfuri berkata:

لِأَنَّ تَرْكَ السُّؤَالِ تَكَبُّرٌ وَاسْتِغْنَاءٌ وَهَذَا لَا يَجُوزُ لِلْعَبْدِ

“Sebab, tidak mau meminta sama saja dengan kesombongan dan merasa tidak butuh kepada Allah. Dan itu tidak diperbolehkan bagi seorang hamba.” (Tuhfah Al-Ahwadzi)

Ketika kita meminta sesuatu kepada seseorang, mungkin ia akan merasa senang dengan permintaan kita.

Namun, kalau permintaan itu terus menerus, maka perasaan senang itu bisa berubah menjadi kesal lalu marah.

Itu manusia. Sedangkan Allah?

Justru sebaliknya. Makin sering kita meminta kepada-Nya, maka makin senanglah Dia. Sebaliknya, makin jarang kita meminta kepada-Nya, maka makin murkalah Dia.

Imam Al-Mubarakfuri berkata:

وَنِعْمَ ما قيل الله بغضب إن تركت سؤاله وترى بن آدَمَ حِينَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ

“Alangkah indahnya sebuah ungkapan: Allah marah jika engkau tidak mau meminta kepada-Nya, sedangkan manusia justru marah tatkala engkau meminta kepadanya.” (Tuhfah Al-Ahwadzi)

 

Siapa yang Membutuhkan Doa?

Allah menyuruh kita berdoa dan menjanjikan kepada kita bahwa Dia akan mengabulkan doa kita. Itu menunjukkan kedermawanan Allah. Sebab…

Allah tidak membutuhkan doa kita, dan namun kitalah yang butuh untuk berdoa kepada-Nya.

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Aku tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari mereka dan Aku juga tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah, Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 56-58)

Ketika Allah memberikan suatu perintah kepada kita, maka ingatlah, sebenarnya perintah itu sesuai dengan kebutuhan kita dan semata-mata untuk kebaikan kita.

 

Kepada Siapa Doa Ditujukan?

Allah telah menyuruh kita berdoa dan menjanjikan kepada kita bahwa Dia akan mengabulkan doa kita. Karena itu, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Perkasa, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah berfirman:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Bukankah Dia yang mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan jika ia berdo’a kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan serta menjadikan kalian sebagai pemimpin di muka bumi? Apakah ada sembahan lain selain Allah? Alangkah sedikitnya kalian mengambil pelajaran.” (QS. An Naml: 62).

Berdoalah hanya kepada-Nya.

Jangan berdoa kepada para nabi.

Jangan berdoa kepada para malaikat.

Jangan berdoa kepada para jin.

Jangan berdoa kepada orang-orang saleh.

Jangan berdoa kepada para penghuni kubur.

Jangan sampai kita berdoa kepada satu makhluk pun. Semulia apa pun ia. Dan sehebat apa pun ia. Sebab…

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ إِنْ تَدْعُوهُمْ لا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

“Dan mereka yang kalian seru selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kalian menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruan kalian; dan kalaupun mereka mendengar, mereka juga tidak dapat memperkenankan permintaan kalian. Dan di hari kiamat, mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepada kalian seperti yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (QS. Fathir: 13-14)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

“Dan siapa yang menyeru sembahan lain selain Allah, padahal tidak ada satu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya tidak akan beruntunglah orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117).

 

Tidak Ada yang Sulit bagi-Nya

Allah telah menyuruh kita berdoa dan menjanjikan kepada kita bahwa Dia akan mengabulkan doa kita.

Karena itu, berdoalah kepada-Nya. Mohonlah pertolongan kepada-Nya. Bersandarlah kepada-Nya. Gantungkan seluruh harapanmu kepada-Nya. Sebab….

Sebesar apa pun kebutuhan yang engkau harapkan, itu amatlah kecil bagi Allah.

Seberat apa pun hajat yang engkau inginkan, itu amatlah ringan bagi Allah.

Sesulit apa pun masalah yang engkau hadapi, itu amatlah mudah bagi Allah.

Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah) Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Siberut, 26 Syawwal 1441

Abu Yahya Adiya