Orang Gila Lebih Mulia?

Orang Gila Lebih Mulia?

Dalam keadaan berambut kusut dan telanjang bulat, ia disambut dengan gembira oleh beberapa orang. Sebagian mereka berebutan untuk mencium tangannya. Setelah itu ia dipersilahkan duduk di atas mimbar sambil merokok, sementara orang-orang duduk di hadapannya sambil berzikir!

Ada apa dengan mereka?

Kaum Sufi menganggap bahwa orang gila lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang yang waras. Bahkan, mereka menganggap orang yang seperti itu adalah wali Allah dan kedudukannya amat dekat dengan-Nya!

Imam Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi menyinggung pendapat mereka yang ganjil itu:

وَكَيْفَ يَكُونُ زَوَالُ الْعَقْلِ سَبَبًا أَوْ شَرْطًا أَوْ تَقَرُّبًا إِلَى وِلَايَةِ اللَّهِ، كَمَا يَظُنُّهُ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الضَّلَالِ؟!

“Bagaimana bisa hilangnya akal adalah sebab atau syarat atau mendekatkan pada derajat wali Allah, sebagaimana yang diyakini oleh banyak orang sesat?!” (Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah)

Dan yang lebih parah lagi, banyak kaum Sufi yang mencari berkah dari orang-orang yang tidak waras. Padahal….

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, kelak Kami masukkan ke surga….” (QS. An-Nisa: 122)

Syekh Musthafa Al-‘Adawi berkata:

ثبت أن المؤمن العاقل الذي يعمل الصالحات أفضل من المجنون؛ لأن المجنون لم يعمل الصالحات، فعلى هذا من يتمسحون بالمجانين جهلة، وهذا الفعل غلط.

“Ayat ini menetapkan bahwa mukmin berakal sehat yang melakukan amal saleh lebih utama daripada orang gila. Sebab, orang gila tidak melakukan amal saleh. Karena itu, orang-orang yang mencari berkah dari orang-orang gila adalah orang-orang bodoh. Dan perbuatan tersebut salah.” (Silsilah At-Tafsiir)

Syekh juga berkata:

فعلى ذلك الذين يتبركون بلعاب المجانين، ويقولون: إن فيه بركة، وأن الله يضع سره في أضعف خلقه -والله أعلم بهذا كله- كل هذا مناقض لقواعد أهل السنة.

“Karena itu, orang-orang yang mencari berkah dari air liur orang-orang gila dan berkata bahwa ada berkah padanya dan bahwa Allah meletakkan rahasia-Nya pada makhluk-Nya yang paling lemah-Allah Maha tahu tentang itu-semua itu membatalkan kaidah Ahlussunnah.

فأهل السنة عندهم: أن المؤمن العامل الصالح أفضل من المجنون

Menurut Ahlussunnah, seorang mukmin yang melakukan amal saleh lebih utama daripada orang gila.” (Silsilah At-Tafsiir)

 

Siberut, 15 Dzulqa’dah 1444

Abu Yahya Adiya