“Akan ada setelahku para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku. Dan akan muncul di antara mereka orang-orang yang berhati setan dalam wujud manusia!”
Itulah kabar menyedihkan dari Nabi ﷺ.
Setelah mendengar kabar tersebut, Hudzaifah bin Al-Yaman bertanya:
كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ؟
“Apa yang harus kulakukan wahai Rasulullah jika aku mendapati yang demikian?”
Nabi ﷺ menjawab:
تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ، وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ، وَأُخِذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ
“Engkau tetap mendengar dan taat kepada pemimpin. Walaupun dipukul punggungmu dan diambil hartamu, maka tetaplah dengar dan taat!” (HR. Muslim)
Hadis ini dan masih banyak lagi hadis yang senada dengannya menunjukkan wajibnya menaati para pemimpin, walaupun mereka zalim dan bukan pemimpin yang baik.
Syekhul Islam berkata:
كَانَ مِنْ الْعِلْمِ وَالْعَدْلِ الْمَأْمُورِ بِهِ الصَّبْرُ عَلَى ظُلْمِ الْأَئِمَّةِ وَجَوْرِهِمْ كَمَا هُوَ مِنْ أُصُولِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ
“Termasuk ilmu dan keadilan yang diperintahkan yaitu bersabar terhadap kezaliman dan kesewenang-wenangan para pemimpin, sebagaimana itu termasuk prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah.” (Majmu’ Al-Fatawa)
Ya, itulah prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah. Mereka membenci kemungkaran dan kezaliman yang dilakukan oleh penguasa. Dan mereka berusaha semaksimal mungkin menasehatinya agar ia meninggalkan perbuatan dosanya, tapi….
Mereka tetap di belakangnya, tidak ‘menusuknya dari belakangnya’ atau berusaha menjatuhkannya.
Itulah prinsip yang seharusnya dipegang oleh seseorang kalau memang ia mengaku mengikuti akidah salaf, Ahlussunnah wal Jama’ah. Namun sayangnya….
Sebagian orang di zaman ini siap menerima semua akidah salaf dan siap mengikuti semua prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah, kecuali dalam masalah ini!
Syekh Abdul Malik Ar-Romadhoni Al-Jazairi berkata:
ألا ترى أنهم يرفضون رفضا باتا حكم الله في تحريم الخروج على الوالي المسلم الجائر, ويوهمون الناس أن ذلك إذلال للشعوب؟!!
“Tidakkah engkau melihat bahwa mereka menolak mentah-mentah hukum Allah tentang diharamkannya pemberontakan terhadap penguasa muslim yang zalim, dan mereka menipu orang-orang bahwa sikap demikian adalah penghinaan terhadap rakyat?!!
وقد تجد منهم من هو مستعد لقبول كل شيء من عقيدة السلف إلا هذه المسألة, فإن قلوبهم تغل عليها
Bisa jadi engkau akan menemukan di antara mereka ada orang yang siap menerima semua akidah salaf kecuali dalam masalah ini. Sebab, hati mereka tidak menyukainya.
مع أن النبي ﷺ قد أخبر أن المؤمن قد طهر من هذا النوع من الغل لولاة الأمر, فقال:
Padahal Nabi ﷺ telah mengabarkan bahwa seorang mukmin itu bersih dari kedengkian kepada penguasa semacam ini. Beliau ﷺ bersabda:
ثلاث لا يغل عليهن قلب مسلم: إخلاص العمل لله, ومناصحة أئمة المسلمين, ولزوم جماعتهم؛ فإن الدعوة تحيط من ورائهم.
“Ada tiga hal yang karenanya hati seorang muslim tidak akan dengki, yaitu memurnikan amal karena Allah, menasehati para pemimpin kaum muslimin, dan terus berada pada barisan mereka. Karena sesungguhnya doa akan meliputi dari arah belakang mereka.” (Khurafah Al-Haraki)
Maka, terimalah semua akidah salaf. Jangan setengah-setengah. Realisasikanlah semua prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah, termasuk dalam hal menyikapi pemerintah!
Siberut, 5 Rajab 1445
Abu Yahya Adiya






