‘Ali bin Abi Thalib bukan seorang amirulmukminin. Ia seorang murtad dan kafir.
Itulah pendapat kaum Khawarij tentang ‘Ali bin Abi Thalib.
Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga memeranginya dan menghalalkan darahnya!
Lantas, apa sikap ‘Ali bin Abi Thalib terhadap mereka?
‘Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang kaum Khawarij:
أَكُفَّارٌ هُمْ؟
“Apakah mereka orang-orang kafir?”
Beliau menjawab:
مِنَ الْكُفْرِ فَرُّوا
“Justru mereka lari dari kekafiran.”
Beliau ditanya lagi:
أَمُنَافِقُونَ هُمْ؟
“Apakah mereka adalah orang-orang munafik?”
Beliau menjawab:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا وَهَؤُلَاءِ يَذْكُرُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik tidak mengingat Allah kecuali sedikit saja. Sedangkan mereka (Khawarij) mengingat Allah di waktu pagi dan petang.”
Beliau ditanya:
مَنْ هُمْ؟
“Lantas siapa mereka itu?”
‘Ali menjawab:
قَوْمٌ أَصَابَتْهُمْ فِتْنَةٌ فَعَمُوا وَصَمُّوا
“Mereka adalah orang-orang yang terkena fitnah sehingga buta dan tuli.” (Mirqaat Al-Mafaatiih Syarh Misykaat Al-Mashabiih)
Inilah sikap adil ‘Ali bin Abi Thalib terhadap kaum Khawarij. Walaupun mereka memvonisnya kafir, tetapi tidak serta merta ia memvonis mereka kafir. Walaupun mereka menzaliminya, tetapi ia tidak mau menzalimi mereka.
Syekh Ibrahim Ar-Ruhaili menyebutkan keadaan sebagian orang yang menuduh beliau sesat:
وهم وإن ظلموني ونسبوني للبدعة والضلال-كما صدر من بعضهم-فلا أقابل ظلمهم بظلم, ولا بغيهم ببغي
“Walaupun mereka menzalimiku dan menyandarkan diriku kepada bidah dan sesat-sebagaimana ini muncul dari sebagian mereka-, tetapi aku tidak membalas kezaliman mereka dengan kezaliman, dan tidak membalas kesewenang-wenangan mereka dengan kesewenang-wenangan yang lain.
بل أطيع الله بالعدل فيهم, وإن عصوه بظلمهم لي
Bahkan, aku menaati Allah dengan bersikap adil kepada mereka, walaupun mereka mendurhakai Allah dengan berbuat zalim kepada diriku.” (Mauqifi min Al-Jama’at Al-Hizibiyyah wa Inkar Al-Mukhalafat Al-‘Aqdiyyah)
Maka demikianlah hendaknya sikap seorang Ahlussunnah. Walaupun orang-orang sesat berdusta atas namanya, memfitnahnya, dan mengafirkannya, tetapi ia tidak membalas mereka dengan berdusta atas nama mereka, memfitnah mereka, apalagi mengafirkan mereka.
Ahlussunnah tidak akan membalas kezaliman dengan kezaliman!
Siberut, 25 Rajab 1444
Abu Yahya Adiya






