Apakah Dia Memiliki Sifat Rahmat?

Apakah Dia Memiliki Sifat Rahmat?

Ya, apakah Allah memiliki sifat rahmat, yakni kasih sayang?

1. Jahmiyyah: “Allah tidak memiliki nama الرَّحْمَنِ (Yang Maha Pengasih) dan الرَّحِيمِ (Yang Maha Penyayang) dan tidak memiliki sifat kasih dan sayang!”

2. Muktazilah: “Allah memiliki nama الرَّحْمَنِ (Yang Maha Pengasih) dan الرَّحِيمِ (Yang Maha Penyayang), tapi Dia tidak memiliki sifat kasih dan sayang!”

3. Asy’ariyyah: “Allah memiliki nama الرَّحْمَنِ (Yang Maha Pengasih) dan الرَّحِيمِ (Yang Maha Penyayang), dan Dia juga memiliki sifat kasih dan sayang. Namun, maksud ‘kasih dan sayang’ di sini yaitu keinginan untuk memberikan kebaikan!”

4. Ahlussunnah wal Jama’ah: “Allah memiliki nama الرَّحْمَنِ (Yang Maha Pengasih) dan الرَّحِيمِ (Yang Maha Penyayang), dan Dia memiliki sifat kasih dan sayang, sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya. Kami menerima sifat tersebut tanpa menyelewengkan maknanya, tanpa menentukan hakekatnya, dan tanpa menyerupakannya dengan sifat makhluk-Nya.”

Apa dalil Ahlussunnah wal Jama’ah dalam hal ini?

Ayat dan hadis yang menyebutkan demikian. Dan itu sangat banyak, di antaranya:

Allah berfirman:

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Fatihah: 3)

Imam Ath-Thabari berkata:

هو أنه بالتسمية بالرحمن موصوف بعموم الرحمة جميعَ خلقه، وأنه بالتسمية بالرحيم موصوف بخصوص الرحمة بعضَ خلقه

“Karena dinamai dengan nama Ar-Rahman, Dia disifati dengan rahmat yang umum bagi semua makhluk-Nya dan karena dinamai dengan nama Ar-Rahim Dia disifati dengan rahmat yang khusus bagi sebagian makhluk-Nya.” (Jami’ Bayan Fii Tawiil Al-Quran)

Bukankah ini jelas menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat rahmat yakni kasih sayang?

 

Dan Dia juga berfirman:

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” ( QS. Al-A’raaf: 156)

Qatadah dan Al-Hasan menjelaskan:

وَسِعَتْ رَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا الْبَرَّ وَالْفَاجِرَ، وَهِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ للمتّقين خاصة.

“Rahmat-Nya meliputi orang yang baik dan buruk di dunia. Sedangkan di akhirat, rahmat-Nya hanya bagi orang-orang bertakwa saja.” (Ma’alim At-Tanziil Fii Tafsir Al-Quran)

Bukankah ini jelas menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat rahmat yakni kasih sayang?

Dan masih banyak lagi ayat yang menunjukkan demikian.

 

Adapun dalam hadis, di antaranya sabda Nabi ﷺ:

لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ، كَتَبَ فِي كِتَابِهِ، فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ: إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي

“Ketika Allah menciptakan semua makhluk, maka Dia menulis dalam kitab-Nya, sementara kitab itu ada di sisi-Nya di atas Arsy: sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan sabda Nabi ﷺ:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para penyayang itu disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang ada di bumi, niscaya Yang ada di atas langit akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dan masih banyak lagi hadis yang menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat rahmat yakni kasih sayang.

 

Maka, tak ada alasan untuk menolak sifat tersebut bagi Allah. Kita harus menetapkan sifat itu bagi Allah, sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah. Dan itulah sikap golongan yang mengikuti para rasul Allah.

Syekhul Islam berkata:

وَأَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ الْمُتَّبِعُونَ لِإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَمُحَمَّدٍ صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ أجْمَعِينَ يُثْبِتُونَ مَا أَثْبَتُوهُ مِنْ تَكْلِيمِ اللَّهِ وَمَحَبَّتِهِ وَرَحْمَتِهِ وَسَائِرَ مَا لَهُ مِنْ الْأَسْمَاءِ الْحُسْنَى وَالْمَثَلِ الْأَعْلَى. وَيُنَزِّهُونَهُ عَنْ مُشَابَهَةِ الْأَجْسَادِ الَّتِي لَا حَيَاةَ فِيهَا

“Ahlussunnah wal Jama’ah yang mengikuti Ibrahim, Musa, dan Muhammad-semoga salawat dan salam tercurah kepada mereka semua-menetapkan apa yang mereka tetapkan berupa sifat berbicara bagi Allah, sifat cinta-Nya, rahmat-Nya dan semua nama baik dan sifat luhur yang Dia miliki. Dan mereka menyucikan-Nya dari keserupaan dengan jasad yang tidak bernyawa.” (Majmu’ Al-Fatawa)

 

Siberut, 10 Jumada Ats-Tsaiyah 1444

Abu Yahya Adiya